Starbucks Caramel Frappuccino

Tonsilitis

  • Februari 12, 2020
  • By Jessica Vern Dealova Purwanto
  • 0 Comments

Tonsilitis, atau yang sering disebut dengan radang amandel, adalah peradangan dan pembengkakan yang terjadi pada amandel. Peradangan umumnya disebabkan oleh infeksi.
Amandel merupakan dua jaringan berbentuk oval yang terdapat di bagian belakang tenggorokan. Letak masing-masing amandel berada di sisi kiri dan kanan tenggorokan.
Tanda-tanda dan gejala yang umumnya muncul ketika terjadi peradangan pada amandel adalah sakit tenggorokan, kesulitan menelan, serta pembengkakan kelenjar getah bening pada salah satu atau kedua sisi leher.
Tonsilitis adalah penyakit yang menular. Biasanya, penularan terjadi melalui kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi. Infeksi dapat diakibatkan oleh virus maupun bakteri, meskipun kebanyakan kasus peradangan berkaitan dengan virus.
Kondisi ini menimbulkan rasa sakit yang tidak nyaman pada tenggorokan, namun sangat jarang memicu komplikasi kesehatan yang serius. Kebanyakan kasus radang amandel akan sembuh dalam beberapa hari.

 Tanda-tanda dan gejala tonsilitis

Berdasarkan lama berlangsung dan gejalanya, peradangan amandel dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu akut, kronis, dan berulang.
Gejala radang amandel umumnya mulai muncul 2-4 hari setelah Anda tertular penyakit ini.
Tanda-tanda dan gejala paling umum dari tonsilitis adalah:
  • Radang tenggorokan
  • Kesulitan atau sakit saat menelan
  • Suara yang serak
  • Batuk
  • Demam yang disertai dengan menggigil
  • Napas bau (halitosis)
  • Kehilangan nafsu makan
  • Sakit kepala
  • Leher kaku
  • Sakit perut
  • Nyeri pada rahang dan leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening
  • Amandel yang tampak berwarna merah dan bengkak
  • Amandel yang memiliki bercak putih atau kuning
  • Kesulitan membuka mulut
  • Kelelahan
Pada pasien anak-anak, kemungkinan terdapat gejala tambahan seperti rewel, nafsu makan menurun, serta berlebihnya air liur.

1. Tonsilitis akut


Radang amandel jenis akut sangat umum terjadi. Bahkan, hampir setiap anak mungkin pernah mengalaminya setidaknya satu kali seumur hidup.
Apabila tanda-tanda dan gejala berlangsung kurang dari 10 hari, kondisi ini termasuk dalam peradangan akut. Apabila gejala tidak kunjung reda lebih dari 10 hari, atau muncul beberapa kali dalam setahun, kondisi tersebut termasuk kronis atau berulang.
Radang amandel akut akan lebih mudah disembuhkan, terutama dengan pengobatan di rumah. Namun, dalam beberapa kasus, penderita mungkin membutuhkan penanganan tambahan, seperti antibiotik.

2. Tonsilitis kronis


Tanda-tanda dan gejala pada radang amandel kronis berlangsung lebih lama dibanding dengan jenis akut. Penderita juga mungkin merasakan gejala-gejala ini lebih lama:
  • Radang tenggorokan
  • Napas berbau tidak sedap
  • Benjolan lunak di leher akibat pembengkakan getah bening
Radang amandel kronis juga berpotensi menimbulkan batu amandel, di mana terjadi penumpukan sel, air liur, dan sisa makanan pada celah amandel. Penumpukan ini dapat mengeras, sehingga terbentuk material seperti batu-batu kecil.
Batu amandel dapat menghilang dengan sendirinya, atau terkadang perlu dibersihkan oleh dokter.

3. Tonsilitis berulang


Radang amandel yang berulang biasanya ditandai dengan karakteristik sebagai berikut:
  • Radang tenggorokan atau amandel terjadi sekitar 5-7 kali dalam 1 tahun
  • Radang amandel terjadi setidaknya 5 kali selama 2 tahun berturut-turut, atau 3 kali selama 3 tahun berturut-turut
Baik tonsilitis kronis maupun berulang yang sudah cukup parah terkadang harus diatasi dengan tonsilektomi, yaitu prosedur operasi pengangkatan amandel.

Penyebab tonsilitis

Amandel merupakan benteng pertama dari pertahanan tubuh Anda. Organ ini memproduksi sel darah putih yang membantu tubuh melawan infeksi.
Amandel akan melawan bakteri dan virus yang masuk melalui mulut atau hidung Anda. Namun, organ ini juga rentan mengalami infeksi dari patogen-patogen tersebut.
Tonsilitis dapat disebabkan oleh virus, seperti yang terdapat di pilek, atau melalui infeksi bakteri, seperti radang tenggorokan.

1. Infeksi virus


Infeksi virus merupakan salah satu penyebab paling umum. Virus yang menyebabkan flu atau pilek cukup sering ditemukan pada kasus radang amandel. Namun, tak menutup kemungkinan jenis virus lain dapat menyebabkan penyakit ini.
Beberapa jenis virus yang paling umum menjadi penyebab radang amandel adalah:
  • Rhinovirus
  • Virus Epstein-Barr
  • Hepatitis A
  • HIV

2. Infeksi bakteri


Selain virus, bakteri juga dapat memicu terjadinya tonsilitis. Sekitar 15-30 persen kasus radang amandel disebabkan oleh infeksi bakteri.
Bakteri yang paling sering menjadi penyebab utama radang amandel adalah streptococcus, seperti yang ditemukan pada radang tenggorokan. Namun, bakteri jenis lain juga dapat menjadi pemicu.

3. Biofilm


Sebuah penelitian dari Journal of Inflammation Research pada tahun 2018 menunjukkan bahwa radang amandel kronis dan berulang mungkin disebabkan oleh biofilm yang terdapat di lipatan amandel.
Biofilm merupakan sekumpulan mikroorganisme (biasanya bakteria) yang melekat dan membentuk selimut di atas sebuah permukaan tubuh. Pembentukan biofilm dapat juga terjadi karena adanya resistensi antibiotik. Resistensi antibiotik biasanya terjadi akibat konsumsi antibiotik yang tidak tepat, misalnya minum tidak sesuai dengan dosis yang diberikan.

4. Genetik


Selain itu, ada kemungkinan radang amandel berulang memiliki kaitan dengan kelainan genetik penderitanya.
Beberapa anak dengan radang amandel berulang memiliki kelainan genetik yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh mereka memburuk. Kondisi ini mengakibatkan tubuh tidak dapat melawan infeksi bakteri streptococcus grup A dengan baik.

You Might Also Like

0 komentar