Starbucks Caramel Frappuccino

Obesitas

  • Oktober 14, 2019
  • By Jessica Vern Dealova Purwanto
  • 0 Comments

Kegemukan alias obesitas adalah penumpukkan lemak yang tidak normal atau berlebihan di dalam tubuh. Kondisi ini jika dibiarkan terus menerus dapat memengaruhi kesehatan penderitanya. Ya, kondisi ini tidak hanya berdampak pada penampilan fisik penderitanya, tetapi juga meningkatkan risiko dalam kesehatan seperti penyakit jantungdiabetes, dan tekanan darah tinggi.
Obesitas adalah salah satu masalah kesehatan terbesar di seluruh dunia. Selain dapat menyebabkan masalah kesehatan secara fisik, kondisi ini juga dapat menyebabkan masalah psikologis, seperti stres dan depresi.
Obesitas dan berat badan berlebih (overweight) merupakan dua konsep yang berbeda. Overweight adalah kondisi di mana terdapat kenaikan berat badan berlebih. Namun demikian, kenaikan berat badan tidak hanya disebabkan oleh lemak berlebih, tetapi juga bisa disebabkan massa otot atau cairan dalam tubuh. Kondisi-kondisi tersebut dapat memberikan dampak berbahaya pada kesehatan.

Penyebab

Apa penyebab obesitas (kegemukan)?

Obesitas disebabkan oleh kadar kalori yang berlebihan dalam tubuh. Penumpukkan kadar kalori yang berlebih ini dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor (multifaktorial). Interaksi antara berbagai macam faktor inilah yang menyebabkan seseorang dapat mengalami obesitas. 

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk obesitas (kegemukan)?

Berikut beberapa faktor yang bisa jadi penyebab kenaikan berat badan dan obesitas:
1. Genetik
Genetik alias keturunan adalah salah satu komponen terbesar yang bisa memicu obesitas. Anak dari orangtua yang obesitas jauh lebih berisiko mengalami obesitas dibanding anak yang orangtuanya memiliki berat badan ideal.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di Journal of Clinical Investigastion diketahui bahwa orang yang membawa gen FTO biasanya cenderung banyak makan makanan berlemak dan tinggi gula. Selain itu orang dengan gen tersebut juga biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk merasa kenyang. Nah, hal tersebutlah yang menyebabkan orang dengan gen FTO lebih mungkin untuk mengalami obesitas.
Meski begitu bukan berarti obesitas sepenuhnya ditentukan oleh genentik. Pasalnya, apa yang Anda konsumsi juga memiliki efek besar pada gen yang dapat memicu obesitas. Ya, jika Anda memiliki gen obesitas dan Anda memiliki kebiasaan hidup yang tidak sehat, maka hal tersebut justru akan meningkatkan risiko Anda berkali-kali lipat untuk mengalami obesitas.
Sebaliknya, jika Anda memiliki gen obesitas, tapi Anda secara teratur menerapkan pola hidup sehat dengan memerhatikan asupan makanan serta rajin olahraga, maka risiko Anda terkena obesitas pun akan menurun.
2. Junk food
Junk food adalah jenis makanan yang tinggi kandungan gula, lemak, garam, dan minyak. Kombinasi inilah, ditambah dengan wangi makanan dan berbagai paduan rasa lainnya, yang membuat makanan junk food terasa nikmat sehingga bikin ketagihan. Tanpa sadar, orang yang sering makan junk foodmenumpuk banyak kalori dan lemak di tubuhnya.
Nah, hal inilah yang menyebabkan Anda mengalami kenaikan berat badan yang pada akhirnya memicu obesitas. Jika sudah obesitas, maka Anda berisiko terkena penyakit kronis lainnya.
3. Obat-obatan tertentu
Banyak obat-obatan dengan/tanpa resep dokter dapat menyebabkan penambahan berat badan sebagai efek samping. Misalnyaantidepresan yang sudah lama dikaitkan dengan kenaikan berat badan secara perlahan-lahan.
Beberapa obat-obatan lain yang bisa memicu kenaikan berat badan adalah obat diabetesdan antipsikotik yang sering digunakan untuk meredakan masalah mental. Obat-obatan ini mengubah fungsi tubuh dan otak Anda, menyebabkan meningkatkan nafsu makan dan berkurangnya tingkat metabolisme Anda. Hal tersebutlah yang memicu kenaikan berat badan.
4. Stres
Siapa sangka, stres nyatanya juga bisa jadi penyebab obesitas. Ya, stres sangat mungkin menyebabkan obesitas. Pasalnya pada saat Anda mengalami stres, Anda akan lebih mudah untuk lebih banyak makan, terutama makanan manis, guna sekadar meredakan stres dan memperbaiki suasana hati.
Padahal tanpa disadari, konsumsi makanan di saat-saat seperti itu justru akan membuat Anda mengonsumsi makanan ebih banyak, yang pada akhirnya akan menumpuk kalori, gula, serta lemak di dalam tubuh. Nah, hal inilah yang menyebabkan Anda mengalami kenaikan berat badan.
5. Malas gerak
Dengan adanya televisi, komputer, video game, mesin cuci, ponsel pintar, dan perangkat kenyamanan modern lainnya, hidup kebanyakan orang memang jadi lebih santai. Sayangnya, hal tersebut justru membuat banyak orang minim melakukan aktivitas fisik.
Padahal kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan perlambatan metabolisme dalam tubuh. Ya, semakin sedikit Anda bergerak, maka semakin pula kalori yang Anda bakar.
Akibatnya, kalori akan lebih banyak menumpuk di dalam tubuh. Bahkan tak hanya soal kalori saja. Aktivitas fisik yang minum juga memengaruhi kinerja hormon insulin dalam tubuh. Jika kadar insulin dalam tubuh tidak stabil, maka erat kaitannya dengan penambahan berat badan.
6. Tidak cukup tidur
Penelitian telah menemukan bahwa jika Anda tidak cukup tidur, Anda berisiko dua kali lipat untuk mengalami obesitas. Risiko ini berlaku untuk orang dewasa dan anak-anak. Hal ini berdasarkan penelitian dilakukan di Warwick Medical School di University of Warwick.
Para ahli dalam penelitian tersebut meninjau bukti di lebih dari 28.000 anak dan 15.000 orang dewasa. Hasil penelitian jelas menunjukkan bahwa kurang tidur secara signifikan meningkatkan risiko obesitas pada kedua kelompok.
Kurang tidur dapat menyebabkan obesitas melalui peningkatan nafsu makan akibat dari perubahan hormonal. Jika Anda tidak cukup tidur, Anda menghasilkan Ghrelin, hormon yang merangsang nafsu makan. Kurang tidur juga mengakibatkan tubuh Anda memproduksi lebih sedikit Leptin, hormon yang menekan nafsu makan.
Jika Anda tidak mengidap faktor-faktor risiko tersebut bukan berarti Anda tidak dapat terjangkit obesitas. Tanda-tanda tersebut hanya referensi saja, jadi akan lebih baik jika Anda berkonsultasi pada dokter untuk informasi lebih lanjut.

Sumber : https://hellosehat.com/penyakit/obesitas-kegemukan/




You Might Also Like

0 komentar